Selasa, 23 Agustus 2016

Pesan Dibalik Pencopotan Ruhut - Akibat Menegakkan Kebenaran



Kita belum mengetahui secara pasti apakah Ruhut memang diberhentikan karena dirinya kerap lantang dalam kasus Putu Sudiartana atau tidak. Ambil baiknya saja. Menegakkan kebenaran memang akan terasa pahit.

Allah berfiman :

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.(QS. 4: 135)

Berikut saya akan kutip berita yang bersumber  dari kompas :

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dinonaktifkan sebagai Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut dibenarkan Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto.
"Kami lagi ada penyegaran pengurus DPP. Penyegaran pengurus termasuk reposisi jabatan Bang Ruhut. Ingin memberikan kesempatan kepada kader lain," ujar Didik saat dihubungi, Senin (22/8/2016).

Saat ditanya terkait reposisi kader lain, Didik tak menjawab banyak. Menurut dia, hal tersebut tengah diproses oleh DPP Partai Demokrat.
"Ada beberapa yang sedang dilakukan penyegaran. Sedang digodok," kata dia.

Ruhut yang dihubungi Kompas.com mengatakan, pencopotannya itu lantaran dirinya kerap bersuara lantang dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) salah satu kader Partai Demokrat, Putu Sudiartana.


Rasulullah bersabda "Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikannya atau mendengarnya."(HR Ahmad)

Menegakkan kebenaran adalah perintah Allah, kita jangan sampai takut untuk menegakan kebenaran, ingatlah Allah bersama kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar